Rabu, 24 Juni 2009

Fantasi Seks

Kelelahan oleh kerjaan, malam ini aku tertidur pulas. Dalam lelap tidur, ada mimpi indah hadir.
Dalam mimpi aku bertemu dengan wanita yang sedang kebingungan. Rupanya ia kehilangan tas yg berisi segala macam kartu penting. Aku membantu mencari tas, dan lucunya tas itu mudah kutemukan dan kuberikan kepadanya. Sebagai ungkapan terimakasih, wanita itu memeluk dan mencium pipiku. Aku tersenyum. Kemudian wanita itu kembali memeluk dan kali ini mencium bibirku. Kali ini aku membalas mencium bibirnya dan memeluknya.

Setelah lama berciuman, ia mengarahkan kepalaku ke leher dan dadanya. Saat mencium leher, ada aroma wangi yang aku kenal. Aku tak melihat ia membuka baju, tetapi saat aku meluncur kebagian dadanya, ternyata telah tersedia sepasang susu segar.

Kunikmati kedua bukit itu secara bergantian. Kuhisap dengan lembut dan kumainkan putingnya dengan lidah. Tangan tak mau ketinggalan, ikut meraba dan meremas bukit susu yang kenyal itu. Hisapan dan remasan ini membuatnya mendesah, dan meningkatkan degup jantungnya.

Diantara desahan, tangannya menggapai celanaku dan memelorotkan, sehingga penisku menyembul keluar. Tangannya dengan lembut membelai dan meremas, sehingga semakin lama penis semakin membesar dan mengeras.
Aku tak mau ketinggalan. tanganku menyusup ke selangkangannya, menyingkap celana dalam dan menemukan gundukan daging tertutup jembut (bulu kelamin). Di antara ketatnya celana dalam, jariku terus bergerilya untuk bisa menguak bibir vagina. Lalu terasa jari menyentuh itil (kelentit)nya yang keras sebesar kacang hijau. Menggesek2 sebentar, lalu jari terus bergerilya mencari lubang, dan akhirnya berhasil menemukan. Ku belai2 seluruh bagian vaginanya, mulai dari bibir, lubang dan itil. Mendapat sentuhan itu, badannya bergerak mengejang2, napas dan desahnya tak karuan.

Dalam gairah yg tinggi, ia merebahkan tubuhku. Matanya tertuju pada penis yg sedang digenggam. Segera ia menghampiri, mencium dan mengulum penisku. Aku terengah2 menikmati penis yg mendapat permainan permainan mulut dan lidahnya.
Ketika sedang asyik di awang2, aku terkejut karena tiba2 istriku ada disamping, datang menghampiri. Belum hilang rasa kaget, sambil tersenyum istri ikut membelai dan menciumi penisku.

"enak ya mas..", ujar istri.
Mendengar suara yg kukenal dan begitu nyata, aku tersentak dan terjaga dari mimpi indah.
Ternyata di alam nyata, istriku sedang mengulum penisku dengan mesra.
Melihat aku terbangun, dia tersenyum dan menghampiriku. "Selamat ulang tahun perkawinan", ucapnya.
Aku melihat jam. sudah jam 12 malam lebih, berarti sekarang sudah tanggal 23 Mei, dan hari ini adalah hari ulangtahun pernikahan kami yang ke 13.
"Selamat ulang tahun sayang", aku membalas ucapan sambil mencium.

Lalu mulailah kami bergumul. Kami memang selalu tidur bugil tanpa busana, dan hanya mengandalkan selimut bila terasa dingin. Jadi kalau mau berhubungan tak perlu acara copot2 baju segala. Aku menikmati seluruh bagian tubuh istri. Diusianya yang 35 tahun (aku sendiri 37 tahun), tubuhnya masih sintal dengan kulit langsatnya yang bersih dan halus. Wajah innocent, leher jenjang, buah dada yang cukup besar tapi padat, dengan puting coklat terang, bibir vagina tebal dengan bulu lebat walau sering dicukur, itilnya sebesar kacang, dan lubang vaginanya yang masih sempit dan cukup berotot utk mencengkeram.

Beberapa tahun ini, hubungan intim kami semakin menarik dan berkualitas. Istri menyempatkan waktu untuk membeli buku2 dan majalah tentang seks, membuka situs porno dan menonton DVD porno. Sehingga ia telah mahir bagaimana meningkatkan gairah dan menjadikan hubungan seks sebagai sesuatu yg romantis.
Untuk membangkitkan gairah, dia selalu memancing dan meminta aku untuk bercerita tentang hubungan seks ku dengan wanita lain. Aku menikmati memoriku dan istripun semakin bergairah saat aku mencumbunya sambil bercerita.

Cerita sambil bercumbu ini berawal ketika pada suatu malam, tujuh tahun yang lalu, istri memergokiku keluar dari kamar pembantu dan dibalik pintu terlihat pembantu sedang memasang bh nya. Meskipun tak melihat langsung, namun dia tahu bahwa malam itu aku telah berhubungan seks dengan pembantu. Karena penisku masih agak tegang dan ada sisa sperma dan cairan vagina perempuan yang menempel.

Setelah malam itu, selama beberapa hari kami berada dalam keheningan tanpa bicara. Sampai akhirnya aku memberanikan diri untuk minta maaf, dan reaksi istriku adalah memelukku erat. Ia pun minta maaf, karena takut penyebabnya adalah karena pelayanannya kepadaku yg minim. Ia merasa terlalu asyik dengan pekerjaan kantornya sehingga agak mengabaikan kebutuhan biologisku. Ia merasa ketiadaan anak dalam perkawinan kami, juga karena dirinya. Istripun berterimakasih karena selama ini aku sabar. Kami akhiri perdamaian itu dengan saling memaafkan.

Istriku menyadari bahwa karirnya sedang melesat dan butuh konsentrasi. Ia tak bisa dan tak mau repot mengawasi petualangan seksualku. Sebelum memergokiku dengan pembantu, istri bilang bahwa ia juga tahu aku punya pengalaman seks dengan beberapa wanita. Dia hanya berpesan agar jangan bawa penyakit dan jangan terikat pernikahan dengan wanita lain.

Dimalam ulang tahun pernikahan ini, sambil berhubungan seks, aku bercerita tentang pengalaman seks dengan wanita lain. Biasanya istri yang memilih wanita mana yang harus aku ceritakan.
“Itilnya Devi segede apa?”, tanya istriku sambil mengerang saat jariku memainkan itilnya.
“Lebih gede dikit dari ini, tapi nggak sekeras ini”, jawabku sambil membandingkan dengan itil istri.

Devi adalah salah satu dari sekian banyak pengalaman seks yang ingin kubagi melalui blog ini.

“Jepitan memeknya kenceng ga?”, istri bertanya sambil memancingku untuk terus bercerita tentang wanita lainku.
“Gak kenceng, tapi memang lobang memeknya kecil”, jawabku sambil terus menghunjamkan penis ke dalam vagina istri.
"Jepitan memekmu kuat sekali, kontolku serasa di massage", lanjutku, dan istri mengkontraksikan otot vaginanya untuk menjepit penisku

Seks sambil cerita merupakan bagian dari Fantasi Seks bagi kami.
Happy anniversary sayang ..

.

Minggu, 24 Mei 2009

Melihat Wanita Bugil

Di masa kanak2ku dulu, bermain bersama, bercampur antara anak2 perempuan & anak laki2, adalah hal yg lumrah. Di desaku di pelosok Bengkulu, aku biasa bermain gandeng2an & gendong2an dengan teman2 perempuan.
Masuk SMP aku dititipkan ke kakek untuk sekolah di Tasikmalaya. Hubungan anak laki dan perempuan sudah berbeda, karena sudah ada yg puber. Saat itu anak2 laki sering ngeledekin anak perempuan yang sudah puber dengan mencubit susunya yang mulai membesar. Aku berteman dengan geng anak2 'iseng' ini. Diantara kami ada yg sudah puber bernama Maman, dan otomatis dia menjadi komandan untuk urusan perempuan.

Suatu hari Maman mengajak kami untuk mengintip wanita mandi. Rupanya dia sudah tahu dimana posisi bisa ngintip orang mandi, yaitu diatas pohon dekat genteng. Dengan menggeser satu genteng maka terlihatlah pemandangan di kamar mandi.
"Tuh liat, Ceu Kokom memang bahenol. Susunya gede, bulu jembutnya banyak", kata Maman mengajari kami.

Rupanya memang Maman mengincar Ceu Kokom yang memang tergolong cantik di kampung kami. Umurnya 19 tahun, sudah tamat SMA, namun tidak meneruskan sekolah dan belum bekerja. Dia sudah tunangan dan beberapa bulan lagi menikah. Keluarganya tiga kakak beradik perempuan semua. Seluruh keluarga berangkat pagi, sehingga tinggal Ceu Kokom dirumah. Itu sebabnya dia tidak terburu2 mandi pagi dan baru mandi setelah semua berangkat kerja dan sekolah.

Beberapa kali aku diajak mengintip dan beberapa kali ngomongin wanita dan sex, semua ini mendorong aku cepat puber. Suatu pagi, disaat bangun, aku merasa celanaku basah. Kukira mengompol. Tapi ternyata ompolku berwarna putih kental. Aku mengeluarkan air mani setelah mimpi tak keruan. Aku mimpi basah bersama Ceu Kokom, karena baru dia gambaran wanita bugil yg aku tahu. Saat itu aku belum 14 tahun.

Puber membuatku merasa dewasa. Tanpa komandan Maman, aku mengajak dua temanku untuk mengintip Ceu Kokom lagi. Seperti biasa, setelah mendengar Cu Kokom masuk ke kamar mandi, aku naik pohon untuk menggeser genteng. Mungkin karena belum berpengalaman, genteng terlalu lebar ku geser dan menimbulkan bunyi. Ceu Kokom kaget, melihat ke atas.

“Hey, mau ngintip ya!”, Ceu Kokom segera memakai handuk dan mengejar kami.
Teman2ku yang masih dibawah dapat segera ngacir lari. Sedangkan aku yang masih di atas harus turun secepat mungkin. Namun apa daya aku tertangkap Ceu Kokom. Kupingku dijewer. Mungkin karena merasa hanya memakai handuk, sambil dijewer aku digiring masuk ke kamar mandi.
“Kecil2 mau ngintip. Siapa yg ngajarin ?!” bentak Ceu Kokom
Sambil meringis aku menjawab, “diajarin kang Maman..”
“Si Maman itu memang badung, jangan diikutin”, katanya
“Sering ngintipin aku ya?!”, dia membentak
“Iya.. beberapa kali”, aku masih meringis dan takut
Setelah diam sesaat Ceu Kokom menatapku, “Ya sudah, karena kamu sudah sering lihat aku, sekalian saja lihat sekarang, tidak usah pake ngintip segala”

Lalu Ceu Kokom mencopot handuknya, lalu mandi di pancuran bak. Walaupun masih takut, tapi aku terpana, melihat tubuh ceu Kokom yang mulus. Kulihat lagi susunya yg padat, pentil susunya coklat kemerahan. Lalu dibawah ada bulu2 halus menutupi vaginanya.
Melihat aku terpaku, saat sabunan Ceu Kokom menghampiri. “Kamu bugil juga dong”
Setelah bugil dia mendekat ke penisku, “wah masih kecil koq sudah mau cewek”, ledeknya sambil menoel2 (mempermainkan dengan jari) penis
Aku gelisah karena hanya berjarak beberapa centimeter dari wanita bugil yang cantik.
“Emang kamu sudah pernah mimpi basah?”, tanyanya
“Sudah” jawabku sedikit bangga
“Mimpi basah sama siapa?”
“Sama Ceu Kokom” jawabku malu
“iih, gedein dulu tuh burungnya, baru boleh mimpi basah beneran”
Aku terdiam.
“Memangnya umur kamu berapa?”, Tanya Ceu Kokom sambil membilas sabun di tubuhnya
“13 tahun” jawabku
Dia melihatku lagi, “Dibanding sama si Dedi yang seumuran, punya kamu lebih gede dikit, jadi lumayanlah”
“Mau digedein lagi gak?”
“Emang harus digedein”, aku belum mengerti
“Nggak harus, cuma kalau lebih gede lebih baik. Banyak cewek yang suka, karena lebih enak”
Karena masih kecil, aku tetap belum mengerti maksudnya, “Iya deh, tapi gimana caranya?”

Ceu Kokom menghampiriku. “Sering-sering dipijit begini. Pas bangun tidur, mau mandi, waktu pipis ke jamban, juga waktu mau tidur”
Ceu Kokom mempraktekan pijitan, mulai dari pangkal penis hingga keujung penis. Sedikit diremas, lalu ditarik2 supaya panjang dan diputar2. Aku deg degan tak keruan dan mata merem melek. Ceu Kokom tersenyum.
“Terus jangan lupa bikin teh malam-malam, simpan. Terus besok pagi, siang, sore, atau sehabis dipijit, rendam burungmu di air teh itu 5 menit. Yang ketiga, jangan pake celana dalam yg sempit seperti ini, biar burungnya bebas berkembang”.
“Cepet gede ya burung.. Nanti kalau sudah gede boleh kesini lagi. Kalau sudah sejengkal ini, kira2 15 cm. ukur pake penggaris” Ceu Kokom mengakhiri pijitannya yang nikmat itu, lalu menyentil penisku,

Begitulah, mulai hari itu aku mengikuti saran Ceu Kokom untuk memperbesar burungku. Tiap hari kupijit dan kurendam. Aku tidak lagi menggunakan celana dalam sempit, tapi menggunakan celana pendek longgar sebagai gantinya. Tidur malampun aku hanya sarungan tanpa cd. Setelah enam bulan, penisku bertambah panjang dan bertambah lebar. Waktu kuukur kira2 bertambah 5 cm, dari 9 cm menjadi 14 cm. Waktu pipis bareng dengan teman2 sebaya memang terlihat ukuran penisku lebih ‘raksasa’.

Merasa sudah memenuhi syarat, aku ke rumah Ceu Kokom. Aku buru2 ke rumahnya karena mendengar kabar ia akan pindah rumah dua hari lagi. Ia sudah menikah dua mingguan lalu dan menurut adat ia dan suaminya tinggal dulu di rumah orangtua perempuan beberapa saat.
“Ceu Kokom, sekarang burungku sudah hampir 15 cm”
Ceu Kokom agak kaget tak percaya. “Iya ya, kamu juga sudah tambah tinggi sekarang”
“Katanya boleh lihat Ceu Kokom mandi lagi”, aku menagih janji.
Ceu Kokom kaget, “Waktu itu aku cuma bercanda”
Ia terdiam sejenak dan melihatku agak kecewa. Lalu berkata, “Okelah. Tapi sekarang aku lihat dulu buktinya”
Ceu Kokom menarikku ke kamar mandi dan menyuruhku membuka celana. Kelihatannya ia cukup kaget melihat penisku yang walaupun belum ngaceng tapi terlihat cukup besar.

Sejenak ia terdiam, mungkin ragu. Tapi melihat wajahku berbinar2 akhirnya ia mencopot baju, rok, bh dan cd nya sehingga bugil. Dan akupun dimintanya untuk bugil.
Melihat Ceu Kokom bugil dan mandi, penisku ngaceng. Ku lihat Ceu Kokom terpana melihat penisku. Seolah tak percaya, ia mendekati dan memegang penisku.
“Lebih dari satu jengkal. Punyamu lebih panjang dan lebih gede dari Kang Didin” katanya. Kang Didin adalah suaminya yang baru dinikahi sebulan lalu.

Entah sengaja atau karena kebetulan sudah begitu dekat, tanganku menyentuh susunya dan memegang. Ceu Kokom kaget sebentar. “Kamu penasaran ya. Ya sudah, pegang saja”, ia membimbing kedua tanganku untuk memegang kedua susunya. Setelah meremas2 sebentar, didorong oleh rasa penasaran mataku mencoba melihat kebawah, melihat vagina. Yang terlihat hanyalah bulu tebal menutupi selangkangannya.
Melihat tatapanku, Ceu Kokom membimbing tanganku untuk mencoba memegang jembutnya. Aku mengelus2 bulu halus itu.
Hanya sebentar, lalu Ceu Kokom kembali mengguyur badannya dan segera mengakhiri mandinya. Mungkin karena takut suaminya keburu pulang. Bagiku pengalaman ini bagaikan kado ulang tahun yg ke 14, saat kelas dua SMP.

Setelah itu Ceu Kokom pindah rumah. Bagiku Ceu Kokom adalah guru pertama yg memperkenalkan masalah seks secara sederhana dan praktis. Ia hadir dalam mimpi basahku, dia yg pertama membelai penisku, dia berjasa memperbesar penisku, dan dia wanita dewasa pertama yang kupegang susu dan jembutnya

Terimakasih Ceu Kokom atas saran dan bimbingannya.

.

Menghisap Susu

Aku bukanlah orang cerdas, tetapi bila ada keinginan, aku berusaha mengerjakannya setekun mungkin. Ketekunan inilah yang membuat nilai sekolahku cukup baik. Dan seperti biasanya 20 siswa terbaik kelas 2 SMP akan ikut seleksi untuk pelajar teladan tingkat kabupaten. Nanti di kelas 3 Pelajar Teladan tingkat kabupaten akan ikut kontes pelajar teladan tingkat propinsi. Aku termasuk siswa kelas 2 yang ikut seleksi pelajar teladan tingkat kabupaten mewakili sekolahku bersama teman siswi bernama Diah, yang kebetulan juga teman sekelasku.

Aku baru mengenal Diah dikelas 2 SMP karena di kelas satu kami beda kelas. Keakraban kami dimulai ketika pelajaran seni suara dan harus menyanyi di depan kelas. Semua siswa menyanyikan lagu2 pop zaman itu. Hanya Diah dan aku yang menyanyikan lagu perjuangan nasional. Karena merasa ‘senasib’ sejak itulah Diah kulihat mulai memperhatikanku, dan senang bila bisa satu group belajar denganku. Tapi sejauh ini kami tidak akrab karena sama2 termasuk anak yang tidak banyak cakap.

Mewakili sekolah untuk seleksi pelajar teladan ini, kami jadi sering bersama. Ikut lomba berbagai jenis mata pelajaran dan ketrampilan diberbagai tempat di kota Tasik.
“Penat juga ya.. nonton yuk..” aku mengajak Diah setelah sore itu kami mengikuti lomba pidato di aula kantor bupati.
Diah kaget, karena tumben aku ngajak dia.”Ayo, nonton apa?”
Aku kaget juga, padahal aku ngajak hanya basa basi. Lagian dia cewek pendiam, kuper kalau kata anak sekarang.
“Apa saja, yang penting ke bioskop dulu. Nanti lihat film apa yang lagi main”, jawabku ngasal.

Akhirnya kami pergi bioskop. Ternyata jam mainnya sudah terlewat, baru main lagi jam 6.30 atau jam 7.00. Itupun film yang labelnya 17 tahun keatas. Aku senang karena tidak jadi nonton.
“Kita pulang dulu, ganti baju, terus nanti kesini lagi nonton jam 6.00”, kata Diah. Aku terkejut.
“Nanti nonton film yang mana?”, tanyanya
“Yang itu saja ya”, dia menunjuk film Blue Lagoon yang dibintangi Brooke Shields. Film yang diputar di bioskop itu memang bukan film2 baru.
Aku benar2 kaget atas responnya dan hanya bisa berkata “Oke..”
“Sampai ketemu”, ia berlalu dengan ceria.

Malam itu kami bertemu di bioskop, dan Diah tampak cantik. Aku berharap bahwa penjual tiket atau penjaga bioskop akan melarang kami karena usia kami yg masih 14 tahun. Tetapi ternyata kami lolos dan boleh nonton film Blue Lagoon. Alasannya karena malam itu penontonnya sedikit.
Film itu cukup membuat darah muda kami bergolak. Dibioskop itu aku genggam tangannya dan dibalas erat. Karena duduk paling belakang, aku berani meraih pundaknya menyandarkan kepalanya di pundakku. Semakin lama, aku terdorong utk mendekapnya. Aku mulai mencium pipinya. Lalu mencium bibirnya. Pada saat berciuman terdengar suara dada dan desah napas kami berpacu. Kami tak peduli lagi dengan jalan cerita filmnya
Gejolak terus membara. Tanganku mulai meraba dadanya dan meremas2. Sambil terus berciuman
Semakin membara, tangan menyusup ke celah2 kancing baju, menyelinap ke balik bh. Terasa kulit halus susunya. Terasa juga degup jantungnya. Kupaksa terus menyusup dan tertangkaplah puting susu.
Ketika sedang dimabuk gairah, tiba2 lampu bioskop nyala. Rupanya film sudah selesai. Dengan napas terengah2 kami keluar bioskop.

Dalam perjalanan pulang, kami menyempatkan diri menepi ketempat sepi dan berniat mengumbar gelora lagi. Tetapi karena tempat agak rame, kami cuma bisa berciuman sebentar. Dan akhirnya berpisah didepan rumahnya dengan pengalaman yang sulit dipercaya tapi sangat mengesankan. Sejak malam itu, hubungan kami berubah. Kadang canggung kadang akrab. Kebersamaan dan keakraban kami dianggap biasa oleh teman2 karena kami masih harus menuntaskan lomba pelajar teladan.

Dua minggu kemudian, saat sesi latihan matematika siang hari, guru pembimbing berhalangan dan hanya member soal2 utk diselesaikan oleh kami berdua, utk diperiksa besok paginya. Kami memutuskan utk melanjutkan di rumah Diah. Baru mengerjakan soal beberapa menit, orangtua Diah pamit ke acara keluarga.
Tahu bahwa kami hanya tinggal berdua di rumah itu, pikiran dan emosi kami mulai kacau. Kenangan percumbuan di bioskop membangkitkan hasrat kami, dan ini ada kesempatan. Daripada saling menunggu, aku ambil inisiatif mendekati Diah dan mencium bibirnya dan dibalas hangat. Aku mendorong tubuhnya sehingga terlentang di lantai. Lalu aku merangkak ke atas tubuhnya dan menindihnya. Diah kaget tapi terlihat pasrah. Ini adalah posisi yang mendebarkan bagi kami. Lalu kucium lagi bibirnya.

Kuangkat wajahku, dan kutekan2 bokong ke selangkangannya. Dia terus menatapku. Berhenti sejenak dan kubuka kancing bajunya, sehingga tampaklah bagian muka tubuhnya yg hanya tertutup bh. Sesaat aku menikmati belahan dada dan gundukan susu yang tertutup bh krem. Kubelai tubuh mulusnya dan belahan dadanya. Kuciumi belahan dada itu pelan2, kudengar jantungnya mulai berdetak kencang.

Setelah puas, kusingkap bhnya ke atas sehingga nampaklah dua bukit susu dan putingnya. Secara reflek Diah menutupi susunya dengan tangannya. Pelan2 tanpa memaksa aku lepaskan tangannya dari susu. Dia tidak melawan, sehingga bukit susu itu tampak kembali. Dibandingkan dengan susu wanita dewasa yang pertama kali kulihat, susu Ceu Kokom, susu Diah masih mungil. Putingnya pun kecil berwarna coklat.

Setelah puas memandang, kubelai2 kedua bukit itu, dan kuremas2. Lalu kuciumi kedua bukit itu, kuhisap putingnya, dan kujilati. Bergantian yang kiri dan yang kanan. Berulang2.
“Mmhhh..”, Diah menahan erangannya
Tanganku menyelinap kebalik roknya. Mengusap2 paha Diah. Lalu mencoba menuju selangkangannya.
Tiba2 terdengar suara motor. Orang tua Diah sudah kembali! Waduh cepat banget baliknya.
Bergegas kami bangkit. Aku kembali menghadapi soal2 yg harus dikerjakan. Sedangkan Diah segera berlari ke kamar mandi dan menutup pintu utk merapikan kembali bh dan bajunya.

“Lho koq sendiri. Diah mana?” ibunya bertanya.
Byurr, terdengar suara siraman dari kamar mandi. Tak lama kemudian Diah keluar dan menyalami ibu bapaknya. Sambil nyengir Diah bilang, “sakit perut nih”. Dan orangtuanya mengangguk2.
Lalu kami teruskan penyelesaian soal2 hingga malam.

Sejak itu, setiap ada kesempatan kecil, ngumpet dibalik tembok atau di kebun, aku sering minta nyusu ke Diah. Cukup buka kancing baju, singkap bh, lalu kuhisap susunya. Kalau kesempatannya sempit, paling2 cuma meraba2 dadanya.

Namun kesenangan ini hanya bertahan sebentar, karena dikelas 3 keluarga Diah pindah tugas ke Samarinda.

.

Kocokan Onani

Dibulan awal kelas tiga SMP, ada puting beliung yang memporakporandakan sebagian genteng sekolah kami yang memang sudah uzur. Karena ada perbaikan atap sekolah, maka sebagian kelas menumpang ke kelas lain dan masuk siang, termasuk kelasku. Karena masuk siang, aku tidak terburu2 mandi pagi. Kamar mandi dirumah kakek berada di ruang terbuka, di halaman rumah yang dikelilingi pagar, sehingga masih berada didalam lingkungan rumah.

Suatu hari saat baru mau mulai mandi, kudengar ada yang masuk kehalaman rumah. Orang itu lalu menimba air di sumur dan mengisi bak mandi dikamar mandi.
“Jar, aku numpang mandi ya..sumur di rumah kering”, ternyata Bi (tante) Neneng tetangga kakek. Memang kalau musim kemarau banyak sumur kering. Sedangkan sumur kakek dalamnya hampir 30 meter sehingga masih ada airnya. Aku kenal dan akrab dengan Bi Neneng karena sejak nenek meninggal tiga tahun lalu, ia sering mengantarkan makan untuk kakek dan aku.
“Ya Bi, tapi aku baru mulai mandi”, sahutku sambil jongkok dibawah pancuran bak mandi.

Lima kali nimba, bi Neneng langsung nyelonong masuk ke kamar mandi yang memang pintunya hanya selembar seng yang digeser. Lalu langsung bugil, membuka tutup pancuran, jongkok dan langsung mandi. Memang didalam kamar mandi itu ada dua pancuran bak.
“Maaf ya, buru-buru”, katanya tanpa mempedulikanku yang kaget dan terpana
“Iya Bi”, jawabku sambil tetap terpana melihat Bi Neneng bugil di depanku. Waktu itu usianya 26 tahun. walaupun mukanya biasa saja, tapi tubuhnya langsing dengan kulit mulus coklat langsat. Susunya lebih besar dari Ceu Kokom. Putingnya juga lebih besar, mungkin karena dia sudah punya dua anak. Melihat pemandangan ini penisku segera tegang.

Saat sabunan, terpaksa aku berdiri. Dan karena penisku ngaceng maka aku menghadap membelakangi Bi Neneng.
“Kok balik badan? Malu ya, karena titit (penis) kecilnya ngaceng..”, Bi Neneng mencandai
Tak lama Bi Neneng juga berdiri untuk sabunan. Aku penasaran untuk melihat bagian vaginanya yang tadi tertutup saat jongkok. Kalau berdiri, harusnya vaginanya terlihat, pikirku. Maka aku beranikan menoleh utk melihat Bi Neneng. Ternyata bulunya tidak lebat dan kelihatan belahan bibir vaginanya. Membuatku tambah ngaceng.

Tiba2 Bi Neneng berhenti sabunan, “coba balik badan, aku mau lihat”. Bi Neneng memegang pundakku dan memutar tubuhku menghadapnya.
“Hah, gede amat” ujarnya kaget sambil tangannya menutup mulut karena takjub. Rupanya waktu tadi aku menoleh melihat vaginanya sekilas ia melihat penisku.
“Tititmu kena penyakit ya?” tanyanya
“Nggak Bi, aku dikasih tahu Ceu Kokom cara membesarkan titit” jawabku sambil menceritakan caranya.
Bi Neneng menghampiri, memegang penisku dan membersihkan busa sabun yang masih menempel di penis, buah zakar dan sekitarnya.
“Kamu normalkan? Suka mimpi basah?”, dia menyelidiki
“Iya beberapa kali”, jawabku
“Pernah mimpi basah waktu bangun?”
“Maksudnya?”, tanyaku
“Pernah mengeluarkan mani (sperma) waktu bangun?”, ia bertanya
“Belum”, jawabku

Bi Neneng mengambil sabun lalu menyabuni penisku yang masih tegang. Lalu ia menggosok2 dan mengocok2 penisku. Aku kaget, tapi terasa nikmat.
“Diapain Bi?” tanyaku
“Ngetes ngeluarin mani”
Bi Neneng terus menambah sabun dan mengocok2 penisku. Aku meregang2.
“Kok nggak keluar sih?” setelah 15 menit mengocok. Tapi melihatku merem melek dan meregang2 dia terus mengocok. Makin lama makin cepat dan makin cepat. Aku meregang, mendesah dan menggoyang2kan pinggulku.
Akhirnya aku merasakan seperti ingin pipis, tapi berbeda. Seperti ada yang mau meledak keluar dari penisku.
“A aaaahhhhh..” ada sesuatu keluar dari penisku, sesuatu yang kental berwarna putih. Muncrat kemana2 dilantai kamar mandi itu.
“Nah , tuh bisa keluar mani. Kamu sehat”, kata Bi Neneng.
“Enak banget Bi” ujarku terbata2. Tubuh ini lemas rasanya.
“Memang enak. Sudah, mandi lagi sana”, kata Bi Neneng. Lalu ia segera menuntaskan mandinya dan terburu2 pergi.

Besoknya aku menunggu di kamar mandi. Dan sengaja tidak segera mandi, menunggu Bi Neneng datang. Tak lama kemudian dia datang, menimba dan mandi bareng lagi.
“Mau dikocok lagi tititnya?”, ia seperti tahu mauku yang telah berdiri dengan penis tegang
“Iya..”, jawabku girang.
Dan mulailah ia menyabuni dan mengocok lagi. Hingga maniku keluar.
“ini namanya onani. Kamu bisa melakukan sendiri”, kata Bi Neneng

Besoknya, kembali aku minta penisku dikocok Bi Neneng.
“Lho, kan bisa onani sendiri?” katanya
“Sudah nyoba tapi nggak bisa, ngacengnya lama” kataku
“Oo mungkin ngacengnya karena terangsang melihat aku bugil ya?” sindirnya
“He he he” aku nyengir, “Mungkin kalau sambil megang lebih cepat ngacengnya”
“Megang apa?” tanya Bi Neneng
“anu..Megang susu ..” aku menjawab ragu takut ia marah
“Ya sudah, pegang saja nih”, Bi Neneng menyodorkan susunya. Tanpa menyia2kan kesempatan aku meremas2 susunya. Dan benar, ada kenikmatan yang lebih banyak saat penis dikocok sambil megang susu. Aku jadi lebih cepat keluar mani.

Besoknya sambil dikocok aku minta nyusu. Sejak Diah pindah, sudah lama aku tidak ngemut susu wanita. Atas permintaanku itu, Bi Neneng juga mengabulkan. Kurasakan ia membelai rambut dan menikmati hisapanku di puting susunya.

Besoknya aku minta tambah megangin vaginanya. Kali ini Bi Neneng tidak mengizinkan. Akhirnya pengalamanku hanya sampai menghisap susu. Tapi dengan ukuran susu yang lebih besar sehingga tidak semua bagian susunya muat dimulutku. Juga pentil Bi Neneng lebih besar dari pentilnya Diah, lebih terasa saat dihisap2.

Lebih dari seminggu aku dikocok Bi Neneng, sampai akhirnya kelasku masuk pagi lagi, karena perbaikan atap sudah selesai. Tak ada kesempatan untuk mandi sore bareng dengan Bi Neneng karena rame orang. Kakekku, suami dan anak2 Bi Neneng, di sore hari semua ada di rumah. Apalagi setelah musim hujan tiba, Bi Neneng mandi di rumahnya sendiri.

.

Gairah Film Porno

Libur tiga hari, aku diminta menemani kakek ke adiknya (berdasarkan silsilah, adiknya kakek yang perempuan adalah juga nenekku), yang tinggal bersama anak lelakinya (berarti Om ku) di Bandung. Buat orang kota mungkin rumah om sederhana, tapi buat orang kampung seperti aku, rumah Om tergolong bagus, lengkap dengan peralatan elektroniknya. Walaupun sudah 30 tahun tapi om masih bujangan. Kabarnya dia pernah patah hati dua kali. Dia ditemani oleh sepasang suami istri, Mang Amat sebagai supir dan Bi Oyah pembantu sekaligus pengasuh nenek. Mereka tinggal beberapa puluh meter dari rumah om.

Setelah ngobrol ngalor ngidul sambil nonton tivi, akhirnya kakek dan aku pamit tidur karena capek diperjalanan. Sedangkan om melanjutkan menonton tivi dengan suara yang dipelankan. Aku biasa tidur dengan mematikan tivi dan lampu, sehingga sayup2 suara tivi di rumah om cukup mengganggu tidurku. Walaupun akhirnya aku tertidur juga.

Tengah malam sesuai kebiasaan rutin aku bangun utk pipis. Kudengar sayup2 tivi om masih nyala, sedangkan om tertidur disofa. Aku berniat akan mematikan tivi, tetapi mendekat aku agak kaget, karena di layar tivi ada wanita bule lagi bugil. Wanita itu meremas sendiri susunya dan memegangi vaginanya. Lalu gambar bergeser kesamping wanita bugil itu, ada wajah wanita yang terengah2, “uh ah aw..”. Lalu gambar bergerak menunjukkan bahwa wanita itu tidak pake bh, alias susunya terlihat. Terlihat setengah badan wanita itu sedang terentang dengan susunya bergoyang2 seperti dihentak2. Lalu gambar bergerak lagi memperlihatkan bulu jembut dan vagina wanita itu. Ternyata vaginanya sedang disodok2 sesuatu. Lalu layar tivi memperlihatkan bahwa vagina disodok oleh penis seorang pria bule.
Aku takjub, mungkin inilah yang namanya ngewe atau ngentot, yang sering disebut2 orang. Dan ini yang disebut2 orang sebagai film blue.

Terlihat pria bule itu makin kencang menggerakkan bokongnya menyodokkan penisnya ke vagina, “uuh..uuh”.
“ohh ahh fuck me..”erang si wanita.
Lalu “uuuuuuhhhh” laki2 mengerang panjang, mencabut penisnya dari lubang vagina dan memuncratkan mani ke perut wanita. Wanita satunya yang sedang bugil segera mengambil penis dan menghisapnya. 'Iih.. jijik', pikirku
Setelah itu sudah, filmnya selesai. Aku tak berani mematikan tivi, takut om terbangun. Langsung saja aku ke kamar mandi, pipis dan kembali tidur. Tapi kali ini aku susah tidur karena melihat tontonan bf tadi.

Besok paginya, om pamit ke kakek dan nenek karena ada rapat di Jakarta, menginap semalam dan akan kembali besok sore. Om berangkat bersama sopirnya. Aku menyibukkan diri dengan berkeliling kota Bandung, khususnya ke Alun-alun. Sepulang dari tour the city, aku hanya bertemu Bi Oyah yang sedang rapi2 dapur. Rupanya kakek dan nenek lagi tidur siang. Akhirnya kuluangkan waktu utk nonton tivi sambil menghabiskan gorengan yang kubeli di alun-alun.

Saat nonton tivi aku jadi teringat film bf yang tadi malam. Kuberdiri dan mengitari seluruh isi rumah untuk mencari tahu dimana om menyimpan video porno itu. Di ruang istirahat kulihat ada tempat penyimpanan video, tetapi setelah kulihat2 judulnya, kebanyakan film Warkop dan action, tidak ada yang video porno. Mungkin di kamar om, tetapi ternyata kamar om terkunci. Kutanya Bi Oyah, memang kamar om terkunci, tetapi Bi Oyah megang kuncinya untuk ngerapihin dan ngeberesin kamar.

“Ada perlu apa Sep”, tanya bi Oyah dengan memanggilku Sep, yang singkatan dari Kasep artinya cakep.
“Nggak ada kok, cuma ingin lihat seberapa besar kamar tidurnya om”, jawabku.
“O, silahkan atuh”, Bi Oyah mengambil kunci dan membukakan pintu kamar Om.
“Wow, luas juga ya”, memang kamar Om cukup luas karena kamar tidur dan kamar kerja disatukan.
“Aku lihat2 ya Bi”, aku mengagumi kamar Om, tapi juga berusah mencari dimana kira2 Om menyimpan video porno. Banyak lemari dan laci yang dikunci, dan Bi Oyah juga tidak pegang kunci sehingga tidak tahu isinya. Aku menyerah, video porno itu pasti disimpan om disalah satu lemari atau laci itu. Padahal aku sangat ingin menonton video porno, ingin belajar tentang seks.

Akhirnya kuhabiskan sore itu mengobrol dengan Bi Oyah utk lebih mengenal Om ku. Menurutnya Om adalah orang yang tidak banyak menuntut tetapi disiplin. Dua kali om punya calon istri, bahkan yang kedua sudah sering tidur di rumah ini. Kalau yg pertama berpisah karena kerja di Kalimantan. Yang kedua pisah karena si cewek ini selingkuh, dan kepergok oleh om di rumah si cewek. Kejadian ini yang menghancurkan hati om dan om melampiaskan dengan beberapa kali mengencani wanita penghibur di hotel2. Tapi om tetap berusaha tegar dalam hal kerjaan.

“Tadi malam aku lihat om nonton film porno”, kataku
“iya, om sering nonton malam2 kalau nenek sudah tidur. Om juga pernah nyuruh Mamang dan Bibi untuk nonton film porno berdua. Iih.. Bibi ogah. Risih”, kata Bi Oyam
“Memangnya Bibi tahu film pornonya disimpan dimana sama Om?”, tanyaku
“Dibawa masuk ke kamarnya. Tapi Bibi tdk lihat disimpan dimana. Paling2 dilemari yang dikunci”, jawabnya.
“Kalo buat Asep mah nonton yang itu saja”, kata Bi Oyah sambil menunjuk tempat video. Aku mengiyakan.

Sore itu aku diajak Bi Oyah berputar2 lingkungan termasuk ke rumah Bi Oyah yang sederhana. Malamnya Bi Oyah pulang kerumahnya setelah selesai melayani kakek dan nenek hingga mereka tidur. Sedangkan aku menghabiskan malam dengan membaca dan menonton tivi. Melihat deretan video Om, aku tertarikuntuk menonton salah satu film. Setelah memilih2, akhirnya film Rambo yang akan kutonton.

Saat ingin memasukkan video ke player, ternyata ada video lain yang belum dikeluarkan dari player. Tertulis di labelnya judul filmnya Schoolgirl Adventures. Karena tak ada gambar dalam judulnya, maka kustel video itu. Diawal film terlihat sekelompok pelajar siswi yang belajar bersama, belanja bersama, bermain dan bercanda bersama. Karena tak ada teks terjemahan, aku tidak mengerti jalan ceritanya, jadi lebih baik nonton Rambo.

Ups tunggu dulu, ternyata terusannya para siswi itu bertemu dengan para siswa, berpasangan dan berciuman, sebelum akhirnya masing2 pasangan berpisah. Satu pasangan ke apartemen, satu pasangan ke taman dan satu lagi naik mobil. Adegan berikutnya adalah masing2 pasangan berciuman, berpelukan dan meraba2. Melihat itu gairahku mulai membara.

Pasangan yang dikamar, setelah berciuman, yang perempuan mendorong si laki2 kekasur dan duduk di atas perutnya. Lalu si wanita melepas baju dan bh nya, sehingga tampaklah susunya yang besar. ‘wah jangan2 ini film porno. Rezeki nomplok nih’, pikirku. Lalu si pria membelai2 susu dan menciumi kedua susu itu. Aku deg2an. ‘O ternyata begini cara menciumi dan menghisap2 susu’

Setelah puas menghisap2 si pria gantian merebahkan si wanita dan melepas baju dan celananya. Terlihatlah penis si pria yang masih menggantung2. Lalu ia melepaskan rok dan celana dalam wanita sehingga tampaklah vaginanya. Lalu si pria mendekatkan kepalanya ke vagina wanita, lalu wanita itu mengerang2. Aku bingung, apa yang dilakukannnya. Setelah kamera didekatkan, terlihatlah bahwa si pria sedang menjilati kelentit wanita. Menghisap2 kelentit dan juga bibir dalam vagina. 'Ih, jorok, jijik', aku mengernyitkan dahi.

Lalu si pria membuka vagina wanita, dan terlihatlah lubang vaginanya. Aku tekan pause dan aku perhatikan betul2 gambar vagina yang sedang dibuka. Ada bulu, ada bibir luar, ada kelentit, ada lubang pipis dan ada lubang seks. Wow… lalu aku play lagi videonya. Ternyata si pria menjilati seluruh bagian vagina dan berusaha memasukkan lidahnya ke lubang seks. Setelah itu jari tengah si pria dimasukkan ke dalam lubang vagina. Ditusuk2 dan diubek2.
“Aahh..” si wanita menggelinjang2

Setelah puas, gantian wanita merebahkan pria. Lalu ia menuju ke penis, membelai2, menarik2, mencium lalu mengemut penis. Wanita menggerakkan kepalanya sehingga penis menjadi keluar masuk kedalam mulutnya. Sementara si pria terpejam. Selanjutnya wanita memutar badannya sehingga wanita mengulum dan mempermainkan penis, sedangkan pria menciumi dan menjilati vagina. Masing2 kepala berada diselangkangan pasangannya. Aku masih merasa jijik karena menurutku kelamin itu kotor. Tapi disatu sisi aku terkesima 'wow..'.

Selanjutnya si cewek duduk diatas perut membelakangi cowok, memegang penis lalu mengarahkannya ke lubang vagina. Setelah lurus ia menekan kebawah pelan2, sehingga penis itu masuk sedikit demi sedikit ke lubang vagina. Aku benar2 terpaku melihat pemandangan ini. Kuulang lagi adegan ini sampai tiga kali. Oo, ternyata beginilah cara berhubungan seks itu, penis masuk ke vagina. Selanjutnya mereka bermain seks, memasukkan penis ke vagina dengan berbagai gaya. Aku melihat ada banyak gaya dalam bermain seks. Dan disetiap gaya keduanya kelihatan sangat menikmati.

Akhir dari persetubuhan ini adalah saat si pria mencapai puncak dengan mengeluarkan maninya di muka si wanita. Hii, lagi-lagi aku merasa jijik melihatnya.

Lalu film beralih kepasangan lain. Pasangan yang ke taman bermain seks ditaman, dengan berbagai posisi. Bedanya dengan pasangan yang di kamar, hubungan seks diakhiri dengan gerakan penis yang dijepit oleh sepasang susu wanita yang besar, dan akhirnya sperma si pria muncrat di dada wanita.

Selanjutnya pasangan yang ketiga memarkir mobil di tepi jalan dipuncak dengan pemandangan kota. Lalu mereka berhubungan seks, baik didalam mobil maupun di luar mobil. Gaya berhubungan yang berbeda adalah ketika si ceweknya nungging dan cowok menusukkan penisnya. Ceweknya meringis kesakitan. Tadinya aku heran kenapa ia meringis, padahal sebelumnya ah oh kenikmatan. Setelah diperlihatkan, ternyata penis cowok tidak masuk ke vagina, tetapi ke lubang dubur. Iih, jijik.
Pasangan ini mengakhiri hubungan seks dengan posisi cewek terlentang di kap mobil dan vaginanya disodok oleh penis. Lalu sambil menekan penis dalam2, si cowok mengerang, kelihatannya ia mengeluarkan sperma di dalam vagina cewek. Karena setelah itu diperlihatkan vagina cewek, lalu dari dalamnya menetes cairan sperma yang putih.

Film belum berhenti. Pasangan yang berjalan ditaman akhirnya berpisah. Yang pria bertemu dengan pasangan yang naik mobil, sedangkan yang wanita menuju ke apartemen temannya.

Yang bertiga naik mobil, pulang ke rumah utk makan. Didapur si cowok berlaku genit ke sicewek pasangannya dengan menepok2 bokong dan meremas dada. Karena bergairah mereka bermain seks lagi, dan lupa bahwa ada temannya melihat. Saat si cowok menciumi vagina cewek, laki2 satunya menghampiri dan menciumi susu si cewek. Si cowok bukannya marah tapi malah nyuruh laki2 itu untuk nyobain menjilati vagina ceweknya. Karuan saja ceweknya senang karena dilayani dua cowok.
Saat yang satu cowok mencobloskan penis ke vagina, satunya lagi memberikan penisnya untuk diemut oleh cewek. Selanjutnya setelah puas diemut, sicowok pindah kebelakang dan mengarahkan penisnya masuk dubur cewek. Jadi sicewek mendapat dua sodokan, satu penis masuk menyodok vagina, satu penis lagi menyodok dubur. Wow.. pantesan sicewek mengerang keenakan.

Ditempat lain cewek yang mendatangi apartemen temannya, menjumpai temannya sedang mandi bareng pria pasangannya. Merasa gerah, si cewek juga mau mandi dan minta izin bergabung. Ternyata diizinkan oleh pasangan tersebut dan mereka mandi bertiga. Disitu sicowok mengelus susu kedua cewek. Semakin hangat akhirnya mereka bertiga melakukan hubungan seks.
Secara bergantian penis masuk kesatu vagina, lalu gantian ke vagina satunya lagi. Ketika penis pria masuk ke satu vagina, si pria juga disodori vagina lain untuk dijilati. Sedangkan kedua cewek saling bergantian menghisap susu cewek lainnya. Akhirnya cowoknya mengeluarkan mani diperut satu cewek dan cewek satu segera menghisap penis.

Lalu filmnya habis. Adegan terakhir ini adalah adegan yang aku lihat tadi malam. Berarti setelah selesai nonton, om lupa mengeluarkan videonya karena harus segera pergi ke Jakarta.

Nonton video porno selama dua jam ini telah membuatku shock. Dari tahu sedikit, tiba2 aku menjadi tahu banyak, bahkan tahu kevulgaran seks. Bagaimanapun malam itu telah banyak memberiku ilmu tentang seks. Selama ini aku tidak tahu bahwa penis bisa dimasukkan ke vagina. Ceu Kokom dan Bi Neneng hanya mengelus2 penisku.

.

Sex Live Show

Sore hari kami berkumpul di kebon dekat balai desa, orang2nya masih geng yang dulu juga. Kami sudah jarang berkumpul karena beberapa anggota sudah bekerja di pabrik sukro (kacang atom). Dalam pertemuan seperti itu biasanya mereka membagi2kan sukro atau mentraktir kami makan bakso. Setelah selesai SMP, mereka memang tidak melanjutkan ke SMA dan memilih bekerja. Karena memang sudah waktunya pacaran, beberapa senior membawa serta pacar mereka, termasuk komandan Maman, ketua geng kami untuk urusan perempuan. Dalam pertemuan itu Maman memberi kabar akan menikah minggu depan. Usia Maman 19 tahun dan calon istrinya, Ening, 17 tahun berasal dari kampong seberang. Masih muda, tapi utk ukuran kampong kami, umur itu dinilai cukup matang untuk menikah.

Usai pertemuan, Maman menghampiriku, “katanya kamu dulu pernah ketangkap ngintip Ceu Kokom ya?. Terus kamu diapain?” . Gaya ngomong isengnya keluar lagi.
“Dijewer ke kamar mandi, terus suruh lihat dia mandi”, jawabku
“Wah hebat. Kamu beruntung. Iri aku. Dia kan idolaku”, katanya dengan nada menggoda.
“Tapi kamu belum pernah ngewe (seks) dengan cewek kan?” tanyanya. Aku menggeleng.
“Aku sudah”, katanya bangga.
“Nggak percaya”, kataku
“Kalau mau bukti, nanti ikut aku nganterin Ening ke kampong sebelah”, kata Maman dengan nada memaksa

Kami bertiga jalan menuju kampong sebelah melewati jalan yang dikelilingi sawah dan kebun. Ditengah jalan Maman menggandeng Ening berbelok. Dan melihat aku ikut berbelok, Ening berbisik kepada Maman, “Kang, dia ikut belok..”. “Nggak apa2”, jawab Maman. Dan kami berhenti dekat saung ditengah kebun.
“Istirahat dulu disini ya. Ini kebun bapaknya Ening”, kata Maman kepadaku. Lalu kami beristirahat di saung itu.

Disaat istirahat itu, Maman menghampiri Ening, lalu mencium dan memeluknya. Ening merasa risih karena ada aku disitu. Tetapi karena Maman terus menciumi, Ening pasrah, dan malah balas mencium. Tangan Maman dan Ening meraba2 dada dan selangkangan lawannya. Lalu Maman membuka kancing baju Ening.

“Kang..”, kata Ening khawatir, sambil melihatku. Aku sendiri deg2an melihat adegan didepanku.
“Nggak apa2. Biar dia belajar”, Maman terus membuka baju dan bh Ening, dan menciumi susunya. Karena terangsang Ening tidak mempedulikan kehadiranku di saung itu.

Tak berapa lama Maman mencopot seluruh pakaian hingga bugil dan Ening mencopot pakaian tersisa sehingga bugil juga. Aku kaget dan terpana melihat laki2 bugil dan wanita bugil bersamaan. Belum hilang kagetku, Ening sudah rebahan dan Maman menindih Ening. Lalu penis Maman masuk ke vagina Ening. Sambil menciumi Ening, Maman menaik turunkan bokongnya, sehingga penisnya keluar masuk vagina. Terus berulang2.

Didorong rasa penasaran, aku mendekat utk melihat penis masuk vagina. Maman melihatku, “Nggak percaya?”.
Lalu mengangkangkan kaki Ening dan kakinya agar penis dan vagina mereka terlihat. “Lihat tuh”, kata Maman. Aku melihat dengan jelas bagaimana penis Maman masuk ke vagina Ening. Sementara Maman dan Ening semakin asyik bersenggama. Pemandangan ini membuatku tak menentu.

Sampai akhirnya Maman dan Ening sama2 menekan kuat pantatnya. “U..uuuuhhhhh”. Mereka berpelukan dan terkulai lemas di saung. Lalu tergeletak menghadap ke atas berdampingan. Disitu kulihat jelas bentuk susu yang mungil dan putingnya yang masih muncung. Juga bulu jembut Ening yang masih halus dan belum banyak. Sedangkan vaginanya mungil dan terlihat agak memerah akibat disodok penis. Aku juga melihat penisnya Maman. Uups kayaknya punyaku lebih besar dari Maman.

“Hhh, enak Jar”, kata Maman. “Terbukti kan..” Lalu Maman beranjak turun dari saung. “tunggu ya, mau bersih2 dulu di pancuran sana”

Ditinggal Maman, aku memperhatikan lagi tubuh mulus mungil Ening. Ia terlihat kelelahan dan sedikit tertidur. Entah refleks atau penasaran, aku menjulurkan tangan utk memegang jembutnya. Ening diam saja. Lalu aku teringat film porno, dan tanganku meraba2 mencari itilnya. Ternyata walau sambil merem, antara sadar dan tidak, Eningmembuka selangkangannya. Dengan mudah aku melihat itil dan lubang vagina. Lalu jariku menyentuh2 itil. Lalu kumasukkan jariku ke lubang vaginanya. Masih basah. Aku bermaksud mengeluar-masukkan jariku, tiba2 terdengar Maman datang bersiul2. Segera kucabut jariku, dan Ening kaget dan membuka matanya. Ia melihatku ada didekatnya sedangkan Maman baru datang menuju saung. Dia juga sempat melihat jariku yang basah. Ening segera menutupi susu dan vaginanya, lalu memejamkan mata lagi. Aku berdiri menjauh dari saung.

“Ning, bangun, gantian, aku sudah bersih”, kata Maman membangunkan. Ening terbangun dan segera beranjak ke untuk mencuci pejuh dan membilas keringat. Saat menuju pancuran, ia menghampiriku dan berbisik, “kamu tadi mainin memekku ya?”, memandangku kesal lalu sambil melihat jariku. Aku merasa bersalah karena ketahuan.

Melihat aku terdiam Maman menghampiri.
“Yang kamu lihat tadi anggap saja pelajaran. Ternyata ngewe itu asyiik kan.. makanya cepet2 cari cewek yang mau di ewe. Tapi jangan pernah ceritakan kejadian ini pada siapapun”, kata Maman padaku, wajahnya campur aduk antara bangga, menyesal dan mengancam. Ia tak tahu kalau aku barusan memainkan vagina calon istrinya.

Usai mereka berpakaian, kami keluar dari kebun dan kembali kejalan desa. Disitu kami berpisah. Maman melanjutkan mengantar Ening ke kampong sebelah sedangkan aku kembali ke kampungku. Kejadian ini menunjukkan bahwa Maman memang edan, tapi Ening dan aku juga terbawa edan.

Disepanjang perjalanan aku memandang jariku yang tadi sempat masuk ke lubang vagina Ening.


.

Gesek Kelamin

Aku gagal menjadi pelajar teladan SMP di tingkat kabupaten, sehingga aku tidak ikut seleksi tingkat propinsi di Bandung. Namun panitia kabupaten minta aku dan beberapa siswa lain untuk ikut ke Bandung. Katanya utk pembelajaran sekaligus cadangan kalau pada hari lomba nanti, si juara pelajar teladan kami berhalangan. Di Bandung kami bertemu dengan teman2 siswa SMP se propinsi. Diantaranya aku kenalan dengan Soraya, gara2 minumannya tumpah didekatku dan sedikit nyiprat ke bajuku. Ternyata dia sama seperti aku, besar di Bengkulu dan sekarang tinggal bersama orangtuanya di Bekasi, dan datang ke Bandung juga sebagai cadangan. Karena sama2 cadangan dan tidak berlomba, jadi kami sering bertemu dan dalam beberapa hari menjadi akrab.

Dihari terakhir ada acara tour keliling beberapa tempat di Bandung. Aku izin tidak ikut karena ingin menjenguk nenek di rumah om yag di Bandung. Ternyata Soraya juga tidak ikut tour karena mau kerumah tantenya yang di Bandung.
“Sama dong. Main ke tanteku dulu yuk. Baru nanti ke om kamu. Terus baru ke sini lagi”, Soraya mengajak jalan bareng. Aku oke saja. Dan kami jalan naik angkutan umum.

Di rumah tante Soraya, aku dikenalkan dengan tantenya. Ternyata mereka ada darah arab di kakek buyutnya. Pantesan hidung Soraya mancung dan foto keluarga tantenya yang ditempel didinding berwajah kearab2an. Tak berapa lama anak tante yang sulung datang bersama teman sekolahnya. Katanya kelas dibolehkan pulang karena guru2 sekolah mau rapat.

“Begitulah anak SMA sekarang, sudah pacaran”, tante mengomentari kedatangan putranya dan pacarnya.
“Halo Soraya, apa kabar?” kata sepupunya menyalami Soraya
“Ini siapa? Pacar ya..”, dia menyalamiku juga
“Hush..”, Soraya memukul sepupunya, “Dia memang suka godain begitu”
“Iya dong. Kalau bukan pacar, masak jalan berdua terus dibawa kesini terus dikenalin. Ini aku juga bawa pacarku”, sepupunya terus menggoda. Lalu ia dan pacarnya berlalu ke beranda belakang.

“Tante jemput sibungsu dulu ya. Sudah kelas 3 SD masih minta dijemput. Kalau mau tambah minum, ambil sendiri di kulkas. Ada eskrim juga di kulkas. Jangan pulang dulu ya, tante belikan karedok enak”, kata tante sambil terus pergi meninggalkan rumah.
“Makan es krim yuk”, Soraya mengajak sambil menuju kulkas. Aku mengikutinya. Dan kami menyantap eskrim dimeja makan. Dari situ kami bisa melihat taman belakang yang rapi, ada tempat duduknya dimana anak tante dan pacarnya duduk berduaan. Sambil menyantap eskrim soraya dan aku ngobrol tentang keluarga dan pengalaman di Bengkulu.

Ditaman kami lihat anak tante juga asik ngobrol. Saling berpegangan mesra. Lalu berpelukan dan berciuman. Soraya dan aku kaget melihatnya. Tak lama kemudian tangan putra tante meremas2 dada pacarnya. Soraya dan aku terus menonton sambil makan eskrim. Lalu tampak putra tante membuka kancing baju sekolah pacarnya, menyibak bh dan meremas serta mencium susu pacarnya. Tangannya menggerayangi paha dan selangkangan. Soraya dan aku jadi terdiam melihatnya.

Lalu putra tante berdiri menggandeng pacarnya dan membawa masuk kesalah satu kamar.
Sejenak Soraya termangu, ia menatapku lalu kelihatan salah tingkah. Belum selesai kaget kami, entah sengaja atau lupa, korden kamar itu tidak ditutup, sehingga masih terlihat sepintas oleh kami, putra tante dan pacarnya mencopot baju mereka. Setelah itu tak terlihat di jendela karena mereka merebahkan diri. Aku merasakan jantungku berdebar dan demikian juga Soraya. Kupegang tangan Soraya dan dia membalas meremas tanganku. Kami tetap menatap ke jendela kamar itu. Sesekali terlihat punggung dan dada putra tante atau pacarnya, lalu hilang lagi karena merebahkan diri.

Karena tak terlihat, aku keluar mencari tempat yang lebih jelas untuk melihat. Dan kutemukan bahwa pemandangan dikamar akan terlihat jelas dari tempat jemuran dilantai atas.
“Dari atas kelihatan”, aku mengajak Soraya. Ia tidak bergerak, jadi segera aku tarik Soraya keatas.

Memang dari atas terlihat jelas dibalik jendela, putra tante dan pacarnya dalam keadaan bugil dan sedang bersetubuh di kasur. Meskipun agak jauh, terlihat bahwa ukuran susu sicewek cukup besar, dan penisnya putra tante terlihat panjang, mungkin karena turunan arab. Mereka berhubungan seks penuh semangat dengan berbagai posisi. Soraya meremas tanganku dan bersandar dibahuku. Kami menonton mereka sampai selesai.

“Mereka sudah pada mau pakai baju. Turun yuk.”, aku menarik Soraya yang masih terkesima. Soraya sama sekali tak berkata2 masih berdegup kencang dan lemas. Sampai dibawah, kuberi ia minum air putih dan kembali mengambil es krim, lalu pindah duduk ke ruang tamu di depan dan membaca majalah sambil makan eskrim.

“Nanti kalau mama pulang, bilangin aku ngantar pacar pulang ya?” putra tante keluar dari belakang bersama pacarnya
Karena Soraya tidak menjawab, maka segera kujawab, “Iya kak. Kami menunggu tante karena katanya mau dibelikan karedok”
“O iya, memang karedoknya enak. Oke sampai ketemu lagi. Kakak pergi dulu ya..”. Lalu kami bersalaman dengan mereka.

Tak berapa lama tante datang dan bilang sudah berpapasan dengan putra dan pacarnya. Lalu tante memperkenalkan anak bungsunya dan menyajikan karedok bagi kami. Aku lahap memakannya, sedangkan Soraya masih agak terdiam. Selesai makan karedok, karena sudah siang kami berpamitan, dan langsung menuju ke rumah om. Tante telah menelpon taksi untuk kami. Di dalam taksi, Soraya masih banyak diam. Sehingga kuberanikan diri memeluknya. Dan ia bersandar dipundakku sepanjang perjalanan.

Sesampai di depan rumah om kami berpapasan dengan Bi Oyah pembantu om , baru keluar rumah.
“Eh Asep.. Nenek baru tidur, jadi Bibi pulang dulu mau beres2 di rumah Bibi. Nanti bibi ke sini lagi”, katanya
“Iya Bi. Ini Soraya teman dari Bekasi. Om ada?” aku memperkenalkan soraya.
“Om pulangnya sore. Paling2 dua jam lagi sampai di rumah. Duduk2 dulu dan minum2 dulu ya Sep”, kata bi Oyah dan berpamitan.

Di rumah om, Soraya dan aku duduk di ruang tamu.
“Kamu nggak apa2 kan Soraya”, tanyaku
“Aku masih kebayang2 kejadian tadi. Sampai sekarang aku masih gemetaran,” katanya pelan.
Kupeluk dan kudekap erat Soraya. Cukup lama. Diapun mendekapku. Kucium keningnya. Lalu pipinya, “Kenapa kamu gemetaran?”

“Liburan lalu aku nginap di rumah saudara di kampung, dan tengah malam dari sebelah kamartidurku terdengar orang ngobrol2 mesra lalu main gituan. Aku gemetaran mendengarnya. Sejak itu aku jadi penasaran, tapi tak pernah dapat jawaban. Tadi aku lihat dengan mata kepala sendiri cara orang gituan. Makanya aku gemetaran”, jelasnya.

Soraya memandangku, “kamu kok tidak gemetaran?”
“Aku sudah pernah lihat orang gituan dari dekat”, kataku
“Hah?!”, Soraya tidak percaya.
“Sebentar..”, tiba2 aku teringat video porno paman. Siapa tahu paman meninggalkan videonya di dalam player. Waktu kubuka playernya, ternyata ada satu video, dengan tulisan yang tak kukenal. Mungkin tulisan China, Korea atau Jepang. Langsung saja kustel. Lalu duduk kembali memeluk Soraya.
“Film apa?”, tanya Soraya
“Lihat saja”, jawabku

Sepasang remaja Jepang bermain dan bercanda dipantai dengan pakaian minim dan bikini, lalu masuk ke kamar hotel. Di kamar mereka mencopot pakaian, bugil dan mandi bersama. Kulihat Soraya sangat serius menonton video itu. Sambil mandi pasangan remaja itu saling berciuman dan menciumi bagian2 tubuh lawan mainnya. Yang cowok menciumi susu dan vagina cewek, sedangkan yang cewek menciumi dada dan penis cowok. Sambil bersandar di bahuku, Soraya mendekap erat. Aku membelai2 dan meremas dadanya.

Pasangan remaja itu mengeringkan tubuh dengan handuk, lalu melanjutkan permainan seks mereka di kasur. Dengan cewek dibawah, si cowok mengarahkan dan memasukkan penis ke vagina cewek. Soraya sedikit meringis menyaksikan adegan itu. Di tivi cowok itu menghunjamkan penis berulang2, sedangkan aku menyusupkan tangan ke paha dan selangkangan Soraya. Ia memejamkan mata, maka kucium bibirnya. Ia kaget, tapi diam dan akhirnya membalas ciumanku. Lama kami berciuman, dan adegan hubungan seks terus berlangsung. Akhirnya kumatikan video, kucium Soraya dan kuraba dadanya, lalu perlahan kutuntun dia ke salah satu kamar yang pintunya terbuka, yang biasanya menjadi kamar tamu. Bersama kami duduk ditepi tempat tidur.

Soraya duduk menatapku. Aku berjongkok didepannya, mencium bibirnya lagi dan meremas dadanya. Lalu aku membuka kancing bajunya, menyingkap bhnya dan menciumi susu2nya. Akhirnya kucopot semua pakaian, rok dan cdnya hingga ia bugil, lalu kurebahkan dikasur. Aku juga segera mencopot seluruh pakaian, sambil melihat tubuh mulus Soraya. Susunya masih kecil tapi hampir sama besar dengan susu Diah, dengan puting kecil berwarna coklat muda. Bulu jembutnya masih sedikit sehingga terlihat bibir vaginanya yang tipis.

Setelah sama2 bugil aku menghampirinya, rebah disampingnya. Soraya menatapku diam dan menunggu. Maka mulailah aku mencium bibirnya yang dibalas dengan ciuman dan pelukan. Tanganku bergerak meraba2 susu, puting, perut, paha, dan vaginanya. Aku juga menuntun tangannya untuk memegang penisku. Saat memegang penis, ia kaget dan segera melepas. Tapi kutuntun lagi tangannya memegang penisku yang semakin ngaceng. Dan kubantu tangannya untuk mengelus2 penisku.

Aku merangkak keatas tubuh Soraya dan menindihnya. Menggesek2kan penisku di vaginanya. Waktu aku mau melihat vagina dan memainkan vagina seperti di video porno, dia menarikku dan memelukku dan mencium bibirku, seolah melarangku melihat vaginanya.

Setelah merasa sangat ngaceng, aku meluruskan dan mengarahkan penisku ke vaginanya. Perlahan aku menurunkan pantat dan mulai menekan penis untuk masuk ke vaginanya. Soraya memegang pinggulku dan menahan agar tidak turun.
“Jangan..”, katanya memohon agar penisku jangan menembus vaginanya.Aku juga tersadar bahwa kami masihlah anak2 SMP

Akhirnya aku melakukan gerakan berhubungan seks tanpa memasukkan penis ke vaginanya. Penisku bergerak menggesek2 vagina Soraya. Adegan dan gerakan ini merangsang Soraya sehingga dia terengah2. Kubalikkan posisi sehingga aku dibawah dan Soraya diatasku. Gantian dia yang menggerak2kan pinggulnya, menggesek2an vaginanya ke penisku yang ngaceng. Terus kami lakukan itu bergantian berguling2an. Sampai akhirnya Soraya mengerang dan lemas.

Aku meneruskan menggesek2kan penis ke vaginanya sampai akhirnya maniku keluar. Seperti di video porno, maniku kumuncratkan di perut Soraya. Akhirnya kami sama2 lemas. Aku segera mencari tisu atau lap untuk membersihkan mani di perut Soraya atau yang berceceran. Lalu kami segera memakai baju dan bergantian ke kamar mandi. Setelah bersih kami merapikan kembali tempat tidur.

Kami kembali duduk di ruang tamu dalam keadaan lemas. Soraya tak hentinya memegang tanganku, mencium pipiku dan merebahkan kepalanya di dadaku. Ia terus tersenyum. Kelihatannya ia telah lega sekarang.

Tak lama kemudian Bi Oyah datang, nenek bangun dan om pulang. Kami ngobrol sebentar dan mohon pamit karena ditunggu rombongan untuk pulang ke kota masing2.

Akhirnya Soraya dan aku pulang ke kota masing2 dengan kenangan yang sangat indah. Disitulah aku pertama kali bergumul bugil2an dengan wanita, walaupun hanya sampai menggesek2an penis di vagina.

Konyolnya, soraya dan aku lupa menanyakan alamat, sehingga kami tidak bisa berkirim surat atau menelepon. Yang tinggal hanyalah kenangan dan kerinduan. Tetapi aku sudah tahu kira2 rumah tantenya, dan Soraya sudah tahu kira2 rumah om ku. Mudah2an nantinya, kedua rumah kenangan itu bisa menjadi penghubung yang mempertemukan kami lagi.

.