Minggu, 24 Mei 2009

Seks Setengah Sadar

Pengumuman kelulusan membuat kami bergembira. Mencoret2 baju kami, saling memberi kenang2an. Saling traktir makan dan bergoncengan motor berkeliling kota. Salah satu teman mengajak untuk merayakan kelulusan di diskotek di Bandung. Banyak yang tidak bisa ikut, jadi hanya berenam menggunakan tiga motor menuju Bandung.

Aku belum pernah ke diskotek, jadi aku benar2 mengikuti teman2 saja. Mereka pesan minum dan makanan, aku ikut. Mereka berjoget, aku juga ikut joget. Tapi lama2 kepalaku pusing, sehingga aku memilih duduk.

"Hai..", seorang wanita menyapaku.Aku seperti mengenal wanita itu, tetapi dimana? Siapa?
"Aku Heni, sepupunya Soraya", dia memperkenalkan diri. Aku ingat, dia adalah pacar anaknya tante Soraya yang ketemu saat aku mengantarkan Soraya kerumah tantenya di Bandung.

Kami ngobrol2 dan Heni mentraktirku minum dan makanan ringan. Tak lama teman2ku mengajak keluar untuk jalan2 ke tempat lain di kota Bandung, lalu pulang ke Tasik.

"Nanti saja pulangnya, atau kamu nginep di rumah om malam ini , besok baru pulang", Heni memberi saran kepadaku sambil memperkenalkan diri sebagai sepupu jauhku. Aku mengangguk. Karena tahu aku sering nginap di rumah om di Bandung, teman2 setuju dan meninggalkanku.

Heni dan aku melanjutkan mengobrol, makan minum, dan sesekali berjoget. Mataku semakin berat, aku merasa sulit berpikir. Sayup2 aku diajak pulang naik mobil. Dimobil aku tertidur. Saat turun dari mobil, sayup2 aku dituntun untuk tidur dikasur, lalu tertidur lelap.

Dalam tidur aku bermimpi. Kembali berjoget dengan Heni, bukan didiskotek tapi dirumah. Saat kecapekan berjoget aku merebahkan diri di lantai. Heni tersenyum lalu menghampiriku. Mencium kening dan pipiku dan aku hanya tersenyum memandangnya. Sambil tetap tersenyum Heni membuka kancing baju, menciumi dada dan perutku. Lalu ia membuka celana panjangku dan mencopotnya. Dia meraba celana pendekku, menggenggam penis yang tersembunyi didalam celana pendek dan membelai2.

Aku ingin berontak tapi terasa lemas. Disisi lain aku merasa nyaman penisku dibelai2. Heni tetap tersenyum memandangku. Lalu celana pendekku dicopot sehingga tampak jelas penisku yang mulai ngaceng. Tak lama kemudian dia sudah membelai dan menjilati penisku. Aku terangsang dan semakin ngaceng.

Kulihat Heni berdiri dan mencopot seluruh pakaiannya hingga bugil, dengan bukit susu yang besar dan padat, serta vagina dengan bulu jembut yang baru dicukur. Heni menghampiriku dan menyodorkan susunya ke mulutku. Aku terlalu lemas untuk menggerakkan kepala menghampiri susu, sehingga aku hanya bisa menghisap puting susu yang diletakkan di mulutku. Bergantian Heni memberikan susu kiri dan kanan ke mulutku, dan ia menikmati hisapan lemah.

Tak lama ia kembali menghampiri penisku dan mempermainkan dengan mulutnya. Lalu ia duduk dipahaku sambil memegang penis. Diarahkan penis ke vaginanya dan mulailah ia menekan untuk memasukkan penis ke vagina. Perlahan tapi pasti penisku masuk semua kedalam vagina Heni. Aku berhubungan seks dengan Heni!

Heni menggoyang2kan pantatnya naik turun sehingga penisku berulangkali masuk dan keluar vaginanya. Heni menikmati seks ini dan memutar2kan pantatnya. Terus dan terus sampai ia mencapai puncak dan terkulai lemas menindihku. Lalu bergulir terbaring disebelahku.

Melihat penisku masih tegang. Heni merasa iba dan kembali menaiki aku dan memasukkan penisku ke vaginanya. Lalu ia kembali menggoyang2kan pantatnya naik turun dan berputar2. Terus dan terus, sampai aku mengeluarkan mani. Merasa ada cairan hangat keluar dari penisku, Heni segera mencabut vaginanya, dan membiarkan maniku muncrat di perutku. Membuatku semakin lemas.

Sesaat aku terjaga. Ahh.. ternyata ini hanya mimpi indah saja..
Aku membuka mata lebar2 dan aku merasa asing terhadap situasi kamar tidurku. Aku tidak tidur di rumahku atau di rumah Om. Saat aku akan beranjak dari tempat tidur.. ah, ternyata aku bugil.
Aku menoleh ketempat tidur.. lho, ternyata ada Heni sedang tidur.
Jangan2...
Aku menyingkap selimut Heni, dan benar.. Heni tidur dalam keadaan bugil.
Aku mengambil celanaku yang berserakan di lantai dan memakainya kembali. Heni terjaga, dan kaget. Ia bangun sambil menutupi tubuh bugilnya dengan selimut, lalu mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai dan masuk ke kamar.

Heni keluar kamar mandi dengan pakaian lengkap. Berdiri menatapku.Aku kikuk, dan karena matahari sudah mulai tinggi aku berpamitan pulang. Heni segera mengantarku dengan mobilnya. Aku mau ke rumah om untuk minta ongkos, tapi Heni langsung mengantar ke terminal bis. Di dalam mobil aku bertanya, apa yang terjadi tadi malam?
Heni menjawab pelan "kita sama2 mabuk .."
"Terus..", aku menanyakan kenapa kita bisa berada di satu tempat tidur dalam keadaan sama2 bugil.
"Kita bergairah dan terangsang..", jawabnya pelan
"Terus..", tanyaku
"Kita melakukan hubungan terlarang", jawabnya hampir tidak terdengar
Aku kaget. Jadi yang tadi malam itu bukan mimpi.

Sesampai di terminal bis Heni memberiku ongkos dan berkata, "tadi malam itu kecelakaan. Anggap tidak pernah terjadi..".

Aku diam."Terimakasih sudah diantar dan dikasih ongkos"
Bagiku kejadian tadi malam adalah pengalaman seks pertamaku yang indah, walaupun aku melakukannya setengah sadar.

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar